Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Polsek Panjang mendatangi lokasi kejadian dimana dua orang anak yang meninggal tercebur kolam penjernihan Pelindo, yang berlokasi di Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, pada Rabu, 4 Januari 2022. 

Anggota polsek yang datang kemudian melakukan pemeriksaan TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi. Selanjutnya bersama tim medis dari puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

BACA JUGA: Ratusan Petani Minta Pemprov Lampung Cabut SK Sewa Lahan di Kota Baru

Kapolsek Panjang, Kompol M. Joni menjelaskan, korban meninggal adalah dua orang anak berjenis kelamin laki-laki yang masing-masing berumur 4 tahun dan 9 tahun dimana kedua korban merupakan kakak beradik warga Kampunh Selirit, Panjang Utara. 

Kemudian, berdasarkan keterangan saksi kejadian berawal saat kedua korban dan dua temannya sedang mancing di kolam penjernihan Pelindo, dan ketika itu korban m. ojib berusia 4 tahun terpeleset dan jatuh kedalam kolam sehingga korban Abid berusia 9 tahun langsung berusaha membantunya. Nahas, Abid malah ikut tenggelam.

"Oleh saudara korban yang bernama Nata kemudian meminta bantuan kepada warga (Bambang) yang berada tidak jauh dari lokasi. Namun, saat sampai dilokasi tidak melihat kedua korban, lalu kolam tersebut oleh saksi di aduk menggunakan bambu. Tidak lama kedua korban terlihat dan segera diangkat oleh saksi bersama warga lainnya dan segera dibawa ke Puskesmas. Setibanya di Puskesmas kedua korban dinyatakan sudah meninggal," ungkap Kapolsek. 

Selanjutnya, Kapolsek menambahkan, pihaknya akan meminta keterangan lebih detail kepada para saksi, orang tua korban, termasuk pemilik kolam. 

"Sementara dari kejadian diamankan berupa alat pancing, umpan serta bambu, dan di lokasi telah dipasang garis polisi untuk pendalaman pemeriksaan lebih lanjut serta menghindari kejadian serupa," pungkasnya. 

Terakhir Kapolsek mengungkapkan duka cita kepada keluarga korban dan menghimbau kepada para orang tua untuk lebih waspada dan teliti kepada anak anaknya. 

"Agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan," tandas M Joni. (*)

BACA JUGA: Ratusan Petani Minta Pemprov Lampung Cabut SK Sewa Lahan di Kota Baru